Sunday 16 May 2010

ulasan the winer stands alone


Udah lama ga nulis, cuman pas mau nulis hari ini. Tiba-tiba terfikir untuk buka folder -1182K7- padahal udah 4 tahun tuh folder nyantol di komputer, tapi masih aja sempet-sempetnya di buka, haduh susah untuk ngelupainnya. Kadang kita selalu berfikir lebih baik lupakan masa lalu dan jalanilah masa ini, padahal itu salah banget, kalo kata bungkarno INGAT JANGAN LUPAKAN JAS MERAH!, masa lalu atau kenangan kan juga padahal sejarah cuman bedanya kalo yang di katakan bungkarno bersifat universal yang mencakup kejadian penting nasional nah kalo kenangan di sini lebih bersifat personal, tapi apakah itu bisa di katakan sejarah??, sampai saat ini ga ada yang menyebutkan itu sejarah mungkin untuk kita yang mengalaminya kenapa harus bilang tidak, sejarahkan sebuah peristiwa yang besar, yang mencakup keseluruhan bentuk terjadinya masa ini. Begitu juga bentuk karakter dan emosi kita bisa di lihat dari karakter sebuah peristiwa yang pernah kita alami, jadi gw harus bilang ini sejarah dalam konteks pribadi, terlepas dari itu semua gw harus jadi pemenang dalam diri gw sendiri, seperti yang di katakan paolo coelho, the winer stands alone, pemenang berdiri sendiri. inilah Sedikit ulasan buku paulo coelho yang berjudul the winner stands alone, dari beberapa hal yang gw baca ada sebuah perbedaan pandangan terhadap orang-orang yang dikatakan sebagai pemenang menurut penulis ada sebuah karakter di mana, ego itu mengalahkan akal sehat untuk melakukan sebuah naluri yang menurutnya itu salah, tapi dia tau itu salah sehingga terjadi pergolakan batin yang di timbulkan oleh keinginan yang tidak bersifat rasiona. Seperti karakter igor di sini dia adalah seorang yang merasa perihatin terhadap bentuk sosial yang mempengaruhi jalan pikiran orang lain padahal sebenarnya kalo gw pikir karakter igor sendiri adalah orang  yang salah, karna pada dasarnya dia sendiri yang tepengaruh jalan pikirannya sendiri yang tak bersifat rasional. di sini bukan berarti siapa pemenang dan siapa yang kalah, pada dasarnya adalah bagaimana seseorang melawan jalan pikiran yang menurutnya ini tuh salah

No comments:

Post a Comment