Sunday 2 May 2010

sanggahan untuk seorang pemimpi


idi ambil dari kuktian yang gw tulis beberapa hari yang lalu ketika menulis tentang crayon hitam beserta anak pendiam. ada yang bertanya ke gw anak pendiam itu alter ego lo yah?, sebagian orang bahkan menyatakan jangan kebanyakan mimpi nanti gila loh!.
ah itu sih asumsi-asumsi orang aja, tapi di sini gw mau meyakinkan bahwa ga selamanya anggepan orang itu bisa kita terima kebenarannya
atau munkin gini deh kalo gw di suruh memilih untuk menjadi orang gila atau menjadi orang bodoh, gw lebih memilih untuk menjadi orang gila. kenapa?, karna gila itu bukan berarti dia bodoh atau semacemnya, tapi coba bodoh, orang bodoh pasti ada yang gila. kalo di amati emang jawaban itu rada membingungkan tadi katanya orang gila belum tentu bodoh, tapi ko orang bodoh pasti ada yang gila.
dan coba lo pikir apa mungkin ada orang yang ingin menghendaki dirinya menjadi gila, tapi begitu banyak orang didunia ini yang menghendaki dirinya bodoh dengan tidak menemukannya satu menit yang sangat berarti buat hidupnya.
sama halnya ketika Einstein kecil begitu banyak orang yang mencibir bahkan menganggapnya gila dengan tingkahnya yang selalu membangkang, dan hanya mau mengerjakan apa yang dia suka yaitu musik, sains maupun berlayar hingga akhirnya dia sering berbolos dan dinyatakan tidak tamat dalam menempuh ujian SMPnya dan memutuskan untuk hijrah di samping ia merasa terdesak oleh nazi sehingga ia meninggalkan kota kelahirannya hingga dia menjadi ilmuan di abad ke 20 ini.
Kalo kita perhatikan ciri-ciri Eistein ini mirip sekali dengan anak-anak yang cenderung dominan otak kanannya. Pertama Dia tahu apa yang dia mau dan dia juga tahu apa yang dia tidak mau. Yang kedua dia hanya mau mengerjakan apa yang dia mau, dan jika dipaksa dia cenderung akan melawan atau menghindar. Dan yang ketiga dia sangat fokus untuk bisa mencapai apa yang dia mau hingga akhirnya ia menjadi Ilmuwan besar dunia di abad 20.
ini membuktikan bahwasanya asumsi-asumsi orang dengan segala pandangannya terhadap kita belum tentu membuat kita menjadi lebih baik.

No comments:

Post a Comment