Sunday 12 December 2010

dashboard confessional - belle of the boulevard

Down in a local bar
Out on the boulevard
The sound of an old guitar
Is saving you from sinking
It’s a long way down
It’s a long way

Back like you never broke
You tell a dirty joke
He touches your leg and thinks he’s getting close
For now you let him just this once
Just for now
And just like that – it’s over

[Chorus:]
Don’t turn away
Dry your eyes, dry your eyes
Don’t be afraid
Keep it all inside, all inside
When you fall apart
Dry your eyes, dry your eyes
Life is always hard for the belle of the boulevard

In all your silver rings
And all your silken things
That song you softly sing – is keeping you from breaking
It’s a long way down
It’s a long way
Back here you never loved
You’ve shaked the shivers off
You take a drink to get your courage up
Can you believe it
Just this once
Just for now
And just like that
It’s over

[Chorus]

Please hold on – it’s alright
Please hold on – it’s alright
Please hold on

Down in a local bar
Out on the boulevard
The sound of an old guitar
Is saving you
[Chorus x2]

GARUDA DI DADAKU


GARUDA DI DADAKU, GARUDA KEBANGGAANKU KU YAKIN HARI INI PASTI MENANG…
Belum lama ini puluhan ribu penonton di seantero indonesia tak henti-hentinya melantunkan lagu-lagu yang bertemakan nasionalisme karna timnas sepak bola kita berhasil melumat habis timnas sepak bola malaysia yang sarat akan emosional dengan skors 5 – 1 dan di pertandingan berikutnya timnas sepak bola kita juga berhasil mencukur habis tamunya laos dengan skors 6 – 0 tanpa balas, apakah ini titik balik kebangkitan sepak bola kita yang sempat mereda semasa era bimasakti dulu
Jawabannya hanya bisa kita lihat nanti ketika indonesia berhasil merebut tahta kejayaan thailand, singapura dan juga vietnam yang lebih dulu pernah merasakan yuforia kemenangan timnya dalam merebut piala ASEAN yang kini berganti nama menjadi AFF cup.
Ada sebuah tanda tanya besar apakah ini akan menjadi tolak ukur dalam kepemimpinan PSIS dalam keseriusannya mengembangkan sepak bola tanah air yang haus akan kemenangan atau malah menjadi bumerang ketika kemenangan menjadikan PSIS merasa puas menjadikan indonesia sebagai penguasa regional asia tenggara. Kita tentunya ingin lebih jawabnya, kemenangan ini adalah kemenangan bersama  kado manis untuk masyarakat kita yang tengah berduka ketika bencana silih berganti menimpa ibu pertiwi, maka juara menjadi harga mati bagi PSIS saat ini.
Adapun kemenangan besar timnas sepak bola indonesia dalam melumat habis timnasional sepak bola malaysia merupakan ajang pembuktian dan juga ajang penuh gengsi dalam menunjukan kelasnya dan benar saja ternyata gol gonzalez, irfan bachdim dan m ridwan dan arif suyono menjawab kecemasan publik, timnas kita berhasil menyoyak harga diri timnas malaysia dengan skor telak 5 – 1 dan ketika naturalisasi pemain merupakan kunci dari sekian keberhasilan timnas maka janganlah kita lupa akan para pribumi-pribumi lokal yang memilik peranan penting pula dalam meraih 3 angka secara penuh dalam setiap laga pertandingan yang di lakoni sang garuda