Saturday 15 May 2010

Negara bak lakon pewayangan


"ini sebuah negara lucu, dengan para lakon-lakon yang lucu pula, sebab para politisi-politisi di negri ini berperan layaknya seorang dalang yang berperan memerankan tokoh humor pewayangan, bukan sebaliknya seorang kesatria jujur, dengan kebijaksanaanya dan juga kewibawaanya".

inilah sebuah potret ketololan di negri dengan 233 juta jiwa di dalamnya, tak ada satupun presatasi ataupun kebanggan selain korupsi yang mewabah bak virus yang sulit di kendalikan, adapun kemenagan para tunas bangsa meraih mendali di berbagai kompetisi dunia, tak menyurutkan predikat sebagai bangsa terkorup. ini lah kita, dan sebagian kecil di antara bangsa kita.

di antara 233 juta penduduk di negri ini tak satupun melahirkan pemimpin dengan berjiwa kharismatik dan bertangan dingin dalam artian memimpin negri ini dengan kediktatoran yang sifatnya nasionalis. lalu sedang apakah kita saat ini??, haruskah kita bangga dengan gelar bangsa komsumtif??, padahal bukan itu yang kita mau,  yang kita inginkan hanyalah orang-orang yang di dalamnya berani mencipta di tengah  eksodus besar-besaran dari pihak adi daya yang lebih dulu menguras habis pikiran dan tenaga.

lalu kemana perginya orang-orang hebat itu, mungkinkah tak ada satupun orang-orang tersebut yang di katakan berjasa untuk negaranya??, lagi-lagi ini sebuah kelucuan yang sifatnya permanen, orang-orang yang berkorup dan tengah berperkara justru lebih di banggakan ketimbang seorang bapak tua aceh yang peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dengan menanam jutaan magrope di daerahnya, atau seorang pemberani yang berani melaporkan dan mengungkapkan perkara bersekala besar yang justru sebaliknya, ia yang di perkarakan dan di adili oleh institusinya sendiri.

Lagi-lagi kemana jiwa soekarno atau ki hajar dewantara yang saat itu menjadi pelopor perintis kemerdekaan kita, haruskah kita bangga akan 32.53 juta penduduk yang masih hidup di garis kemiskinan??, atau banggakah menyandang gelar Negara terkorup no 5 dunia??, haruskah kita melihat persoalan hanya dari sekedar isu belaka, melainkan, bukan merupakan sebuah polemik yang menggangu stabilitas nasional. 

No comments:

Post a Comment