Thursday 13 May 2010

Tragedi 5-6 agustus di negri matahari

Di balik keputusan mengebom Hiroshima – Nagasaki

Tatkala merancang bom maut ini, Dr Robert Oppenheimer ingat sepenggal kalimat dalam buku Bhagavad Gita. “…Apabila sinar dari seribu matahari serentak memecah ke langit, maka seperti itulah ke megahan sang perkasa tunggal…aku adalah kematian, penghancur alam semesta”. Di balik pemusanahan kedua kota, sesungguhnya presiden Harry S. Truman sendiri yang menjadi alat dan sekaligus korban dari bom ataom, karna jepang sebetulnya sudah kalah.

Ini merupakan rangkuman dari sebuah buku tentang 60 tahun pengeboman hiroshima dan nagasaki, ada beberapa yang saya tahu tentang sepak terjang sekutu membumi hanguskan hiroshima dan juga nagasaki di antanya adalah ketika kudeta yang di alami oleh presiden amerika saat itu Harry S. Truman yang menggantikan Roosenvelt yang meninggal dunia pada 12 april 1945. rakyat AS umumnya membenci jepang dan menghendaki jepang bertekuk lutut terhadap AS, dan ada beberapa yang harus di putuskan Truman untuk membuat jepang tunduk terhadap AS, dengan memahami pertimbangan mengenai kemungkinan korban jiwa dari efek ledakan tersebut, sedangakan Dr Oppenheimer memperkirakan sedikitnya 20.000 orang akan mati dengan satu ledakan saja, sehingga mentri Stimson berpendapat agar bom ini di arahkan terhadap obyek kemiliteran saja.

Panglima komando udara strategis AS Jendral Carl Spaatz yang mengetahui konsekuensi dari efek bom tersebut, dan keesokan harinya Truman merancang surat perintah yang tlah di terima spaatz. Dalam surat tersebut di instuksikan, Group komposit ke-509 dari angkatan udara ke-20 adalah yang akan bertugas menjatuhkan bom dengan pengamatan visual atas sasarannya. Salah satu empat sasarannya adalah kota: hiroshima, kokura, niigata dan nagasaki.

Setelah surat perintah keluar, di lepas pantai pulau tinian berlabuh kapal penjelajah berat USS Indianapolis. Kapal perang ini yang empat hari kemudian di tenggelamkan kapal selam jepang, menurunkan muatan super rahadasia, berupa silinder metal yang berisi U(uranium)-235, yang akan menjadi jantung bom atom pertama yang beroprasional. Bom ini di rakit di ruang khusus, selama beberapa hari, sementara group 509 pimpinan Kol. Paul W. Tibbets Jr melakukan latihan secara rahasia.

Cuaca di ramalkan cukup bagus setelah lewat tengah malam 5 agustus, dan pesawat B-29 Enola gay (nama ibunda Kol. Tibbets) lepas landas dari Tinian pada pukul 02:45 dinihari 6 agustus. Sebuah tragedi menyedihkan dalam sejarah kemanusiaan akan terjadi beberapa jam lagi di kota hiroshima yang kala itu masih tertidur lelap…

No comments:

Post a Comment