Friday 7 May 2010

BANGGA KAH ATAU TERTUNDUK MALU KAH KITA

Posisi managing director World Bank (Bank Dunia) akan segera diduduki oleh Sri Mulyani, yang jadi pertanyaan akankah kasus yang tengah membelitnya akan tetap berjalan, atau hanya akan terhenti sampai di sini.
inilah yang perlu kita perhatikan, di samping itu kenapa kita musti bangga akan pengankatan Sri Mulyani yang di nilai mengkonfronfrontasi pihak asing  dan di nilai berperan dalam pembentukan kapitalisme di negri ini, walaupun kenyataanya peranan beliau amat sangat berpengaruh dalam hubungan Indonesia dengan negri adi daya, mungkin bahkan sebaliknya. seharusnya kita tersenyum malu, atau bahkan memalingkan kenegaraan kita. Bagaimana mungkin kita melepaskan aset negara yang tengah berperkara, sedangkan perekonomian di negara kita tengah labil dan terguncang oleh kasus century yang tak kunjung menemukan titik terang, belum lagi akan terjadinya perekonomian yang tak pasti  pasca pengunduran diri Sri Mulyani hingga menemuka calon pengganti Sri Mulyani yang di nilai tepat. 
Apakah ini mungkin bisa di katakan sebagai pengalihan isu yang tengah berkembang, atau harusakah kita bangga dan tertunduk malu???, yang jelas pengganti Sri Mulyani sebagai bakal calon menku harus memiliki integritas yang terlihat dari jejak rekamnya dan merupakan orang yang biasa dan ahli dalam hal fiscal tidak dari golongan parpol atau bahkan pengusaha serta memiliki performa bagus dan mampu memahami kondisi pasar dan sektor riil, tak lupa proses reformasi birokrasi di kementerian keuangan harus terus dijalankan demi tercapainya kekuatan ekonomi yang bersifat menerus dan pro terhadap rakyat. Oleh sebab itu pemerintah saat ini harus melakukan proses fit and propert test atau uji kelayakan, untuk menemukan bakal calon menku yang pro terhadap rakyat dan tidak menguntungkan pengusaha atau bahkan pihak asing.

No comments:

Post a Comment