Saturday 22 January 2011

aku dan tuanmu

Malam itu begitu terasa sunyi, semua orang tak peduli, mereka tersenyum lepas, keluarga kami disakitinya, tangan kotor mereka berhasil menjinakan kami, menyesal tunduk pada kekuasaan yang tak pernah sepatutnya kami takuti.
di situ orang-orang berkumpul, sebagian bahkan menertawakan kami, mencaci kami.
"kau kotor ucapnya, hinamu membuat kami murka," mengerikan mengerikan suasana terasa megitu membabi buta, satu persatu di lucutinya kami, tak tersisa tak berbekas, luka itu terasa mencekam setiap kali kami terbangun, tanpa sadar iblispun mengambil perannya.
"aku tuanmu, aku yang sepantasnya kau takuti, akulah yang kau cari," ia tertawa. di lain sisi  kami tak sekalipun tunduk atas kekuasaanmu, kami tak mau menjadi budak atas ulahmu!!, tertawalah, tertawalah tak sekalipun kami menjamak istanamu.
kau tau semua hanyalah halusinasi, ha..ha..haa kau liat keluarga itu, betapa sulitnya ia, betapa menderitanya ia tidakah kau tau dan merasakannya, anak kecil itu begitu senangnya, menderita dalam keterbatasannya, kaki -kaki kecil mereka berlarian tangan-tangan mereka menari-nari senyum mereka begitu damai, adakah yang lebih menderita darinya???, begitu adilnya tuhan menciptakan si kaya dan si miskin, begitu adilkah ketika kesombongan mereka membutakan hati??, tanyalah pada hatimu.

No comments:

Post a Comment