Thursday 13 January 2011

KAUSAL "harapan orang tua terhadap anaknya"


ketika itu, ketika aku lahir mereka berharap-harap cemas akan jadi apa aku nanti
merekapun terus berdoa, dan dalam doanya mereka menyelipkan namaku di antara sejuta harapan.
memang tak banyak yang mereka inginkan dari kami, mereka hanya berkata "jadilah anak yang berguna untuk mama, papa dan keluarga angkatlah drajat papamu mamamu, tunjukan kalau kamu anak papa mama," ucapnya.
seketika itu ucapan haru terus mengalir seiring harapan dan juga pencapaian, di sibaknya kedua matanya yang tampak tenang itu 
dan ketika itu aku hanya bisa tertawa, menangis dan tak menau, tapi mereka mengajarkanku, mengajarkanku arti sebuah transisi dalam hidupku, lalu secara perlahan di betulkannya letak leherku ketika mata mulai terpejam, lidah tak lagi berkata, dan ketika malam semakin larut mereka menjagaku, mereka dengan sabar menungguku terlelap, sapai benar-benar lelap
dan ketika aku menagis malam itu, tangisanku membuat mereka terbagun, mereka tak mempersalahkanku, mereka dengan sabar menenangkanku, mengusapku, menggendongku dan menimangku dengan seutas kasih sayang
saat itu mereka tak punya cukup waktu tidur, dan tak cukup lelah untuk menjagaku, namun perhatian dan kasih sayang yang mereka  berikan lambat laun mulai mendewasakanku seiring dengan waktu yang terus berjalan pelan, pelan namun pasti
dan ketika semakin besar perhatian yang mereka berikan, akupun mulai merangkak dari tempat tidurku, semula mereka menuntunku, kaki-kaki kecilkupun mengikuti langkah geraknya, ketik itu terdengar "kamu bisa nak, mama papa ada untukmu," ucapnya dengan penuh harapan
dan kasih itu terlihat begitu nyata ketika aku terjatuh dalam pangkuannya, sampai suatu ketika aku terbaring dari tempat tidurku, setelah ku buka mata mereka di sampingku mereka tetap terjaga dan menungguku, sampai aku bener-bener sembuh dari sakitku
waktu kian semakin bergulir dengan sendirinya, tak bisa di tebak, dan tak ada yang menebak tanpa sadar akupun semakin beranjak dewasa, proses yang sebelumnya pernah terjadi membuat perjalananku semakin sempurna adakah sebuah kesalahan yang kini pernah kubuatnya, aku terdiam, merenung. ketika itu rambut mereka memutih, nafas mereka terenga ada keinginan untuku membalas kasih sayang itu, tuntutan itu begitu terasa namun aku tak mampu aku tak sanggup mereka begitu sempurna, akupun kini berada di titik di mana rasa cemas begitu merubah jalan hidupku, aku mulai lupa, aku mulai terjatuh, lingkunganku mendukungku, hingga akhirnya degradas moral menimpaku, saat itu mereka hanya diam, karna mereka percaya aku mampu bangkit dan keluar dengan sendirinya, ketika malam tiba mereka berdoa untukku, hingga akhirnya tetesan air mata tak mampu di bendunya dan tangan yang sudah tampak lunglai itu menyibak kelopak matanya yang tampak teduh, saat itu aku tak menau dan tak mau tau, tak sekalipun aku peduli aku bener-benar telah lupa pada proses pendewasaanku aku lupa pada semua kasih sayangnya itu.
hingga suatu ketika aku menemukan sesuatu yang berarti dalam hidupku, semuanya telah merubah jalan hidupku dan ketika kuterbangun dan sadar semoga ini hanyalah sebuah mimpi buruk dalam hidupku...

No comments:

Post a Comment